Dari Abû Hurairah ra., ia berkata; sesungguhnya Rasulullah bersabda: Andaikata seorang mukmin mengetahui siksaan yang ada di sisi Allah, tentu tak ada seorang pun yang tidak mengharapkan surga-Nya. Dan andaikata orang kafir mengetahui rahmat yang ada di sisi Allah, maka seorang pun tidak akan ada yang putus harapan dari surga-Nya.
Kata Al -Qasimi, Nabi Adam A.S pula menjadi bahagia kerana berlawanan lima sifat di atas, iaitu merasa bersalah, mengakui salahnya, merendahkan dirinya kepada Allah, segera bertaubat dan tidak berputus asa daripada rahmat Allah. Pengajaran. Al-Quran menyebutkan kisah Nabi Adam A.S dan Iblis sebagai gambaran buat kita akan perihal dua golongan.
Berputus Asa dari Rahmat Allah adalah Salah Satu Bentuk Kekufuran. Salah satu sifat orang-orang kafir adalah mudah berputus asa dari rahmat Allah. Sebagai seorang mukmin, kita tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Di dalam Al-Qur’an ada kisah istimewa tentang Nabi Yaqub yang berharap Yusuf dan Bunyamin kembali.
Katakan, wahai Muhammad, dengan menyampaikan pesan dari Tuhanmu, "Wahai hamba-hamba-Ku yang banyak berbuat maksiat bagi dirinya, janganlah kalian berputus asa dengan rahmat Allah. Sesungguhnya Allah akan mengampuni semua dosa. Sesungguhnya hanya Dia yang ampunan dan rahmat- Nya amat besar.
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. c. Memupuk sifat optimis dan giat bekerja Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya.
qb9mDp.
tidak berputus asa dari rahmat allah